Devotion


Menghargai Waktu

Ayat bacaan: Efesus 5:16
========================
"dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."

menghargai waktuAda suatu cerita di mana seseorang baru saja mendapatkan musibah kecelakaan ketika sedang mengendarai sepeda motor bersama temannya. Puji Tuhan orang tersebut masih selamat, meskipun mendapatkan tujuh jahitan di ubun-ubun kepalanya. Musibah sebenarnya bisa dihindari apabila orang tidak mengebut dan memakai helm. Akibat menghindari sebuah becak ia terpelanting ke jalan dan sebuah mobil mengerem tepat di depan kepalanya. Putaran ban ternyata masih kencang, dan ubun-ubun kepalanya pun terkikis oleh ban sehingga sobek cukup panjang. Bayangkan seandainya pengemudi mobil itu telat menginjak rem sepersekian detik saja, atau kurang dalam sedikit saja, kepalanya bisa remuk tergiling mobil itu. Kita sepatutnya bersyukur Tuhan masih memberi kesempatan baginya untuk hidup.

Tidak ada satupun dari kita yang tahu kapan kita dipanggil kembali menghadap Bapa. Banyak orang yang begitu takut menghadapi tahun 2012 yang mereka percaya akan menjadi akhir dari dunia ini. Teman saya pernah bercanda bahwa nanti memasuki tahun 2012 dia akan berubah. Padahal siapa yang bisa mengetahui kapan dunia ini berakhir, dan tentu saja siapa yang bisa tahu kapan ia dipanggil pulang? Kasus "near death experience" yang dialami orang tersebut semakin membuka mata kita bahwa kita tidaklah pernah tahu kapan kita akan meninggalkan dunia ini. Bisa jadi puluhan tahun lagi, beberapa jam lagi bahkan mungkin pula sedetik lagi.

Paulus mengingatkan kepada jemaat Efesus untuk tidak membuang-buang waktu dengan terus berbuat dosa. Ia mengingatkan: "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif" (Efesus 5:15).Ini pesan yang sangat penting karena tidak selamanya kesempatan untuk bertobat itu ada pada kita. Jangan bebal, tapi jadilah orang yang bijaksana dengan menghargai waktu yang masih diberikan kepada kita. Lebih lanjut Paulus pun menekankan kita untuk bijaksana memanfaatkan waktu karena bumi yang kita huni saat ini penuh dengan hal-hal yang menyesatkan. "dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." (ay 16).

Sadarilah betapa seringnya kita sulit menghargai waktu dengan baik. Padahal membuang satu menit atau satu detik saja akan berarti membuang sebuah kesempatan besar. Waktu yang sudah berlalu tidak bisa diulangi lagi, kesempatan seringkali berlalu tanpa bisa kita dapat kembali. Tetapi kita begitu seringnya terlena dengan segala kenikmatan dunia sehingga selalu berpikir bahwa kita masih punya banyak kesempatan. Yesus jelas berkata: "Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Matius 25:13).

Terlena, menunda-nunda memang menjadi kebiasaan buruk bagi manusia. Itulah sebabnya kita perlu mengingat sepenggal doa Musa mengenai hal ini yang tertulis dalam Mazmur. "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12). Doa dan kedekatan kita kepada Bapa bisa memampukan kita untuk tetap terus menghitung hari-hari kita dengan bijaksana, terus berjaga-jaga. Yesus mengingatkan kita "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala." (Lukas 12:35) dan Paulus mengingatkan "Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar." (1 Tesalonika 5:6). Jangan terlena, jangan terus menunda kesempatan untuk memperbaiki diri, berbalik dari jalan-jalan yang sesat untuk kembali ke jalan yang benar. Tuhan memang membuka pintu kesempatan lebar-lebar kepada kita untuk berbalik arah kembali kepadaNya. Dia memang berjanji akan segera mengampuni kita, bahkan berjanji untuk tidak lagi mengingat-ingat dosa kita seperti apa yang Tuhan katakan dalam Yeremia 31:34. Namun kita harus ingat pula bahwa kesempatan emas seperti itu tidaklah tersedia selamanya. Ada waktu dimana kita akan dipanggil menghadapNya dan harus siap mempertanggungjawabkan semua yang kita perbuat dan katakan, dan kita tidak akan pernah tahu kapan saat itu tiba. Oleh karena itu hendaklah kita menjadi orang-orang yang arif dan bijaksana dalam menghitung hari-hari kita, mengisi setiap waktu kita dengan hal-hal bermanfaat, mempergunakan waktu yang masih diberikan dengan sebaik-baiknya agar kita tidak sampai menyesal ketika saatnya tiba. Marilah kita hargai setiap waktu yang diberikan Tuhan dengan semaksimal mungkin.

Jangan sia-siakan setiap detik yang diberikan Tuhan kepada kita


Dari hamba-Nya,


Pdt. Budiman Pakpahan, M.Th






Tidak ada komentar:

Posting Komentar